PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN
|
|||
VAKSIN Hepatitis A
YANG PERLU ANDA KETAHUI
|
|
||
1.
Apa itu hepatitis A?
Hepatitis A adalah penyakit
liver serius yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV ditemukan pada
kotoran penderita hepatitis A.
Ini biasanya menyebar
melalui kontak dekat dan kadang melalui konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi HAV. Seseorang yang memiliki hepatitis A dapat dengan mudah
menyebarkan penyakit kepada orang lain yang berada dalam satu rumah.
Hepatitis A dapat
menyebabkan:
·
Penyakit seperti flu
·
Jaundice (kuning pada kulit dan mata, urin
berwarna gelap)
·
Nyeri perut berat dan diare (pada anak-anak)
Orang-orang dengan
hepatitis sering harus di rawat inap di rumah sakit (sekitar 1 orang di
antara 5).
Dewasa dengan hepatitis A
biasanya merasakan terlalu sakit untuk bekerja hingga mencapai sebulan.
Kadang, banyak orang
meninggal sebagai akibat dari hepatitis A (sekitar 3 sampai dengan 6 kematian
per 1.000 kasus).
Vaksin hepatitis A dapat
mencegah hepatitis A.
2. Siapa
yang Sebaiknya Mendapat Vaksin Hepatitis A dan Kapan?
SIAPA
Beberapa orang yang sebaiknya secara rutin
divaksinasi hepatitis A:
·
Semua anak dengan usia antara ulang tahun pertama
dan kedua (12 sampai dengan 23 bulan).
·
Seseorang yang berusia 1 tahun dan bepergian atau
bekerja di negara dengan prevalensi hepatitis A tingkat menengah hingga
tinggi, seperti lokasi di Amerika Tengah dan Selatan, Mexico, Asia (kecuali
Jepang), Afrika, dan Eropa Timur. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.cdc.gov/travel .
·
Anak-anak dan remaja usia 2 hingga 18 tahun yang
tinggal di daerah atau komunitas dimana vaksinasi rutin telah dilaksanakan
karena tingginya insiden kasus.
·
Laki-laki yang berhubungan seksual dengan
laki-laki
·
Orang-orang dengan penyalahgunaan obat.
·
Orang-orang dengan penyakit hati kronis.
|
·
Orang-orang yang dalam pengobatan dengan
konsentrat faktor pembekuan.
·
Orang-orang yang bekerja dengan hewan primata
yang terinfeksi HAV atau yang bekerja dengan HAV di laboratorium penelitian.
·
Anggota keluarga yang berencana mengadopsi anak,
atau mengasuh anak adopsi yang baru saja masuk dari suatu negara yang dimana
hepatitis A sering terjadi.
Beberapa orang mungkin mendapatkan
vaksin hepatitis A pada situasi berikut ini (tanyakan pada dokter anda untuk
informasi lebih lanjut):
·
Anak-anak atau remaja yang belum divaksin dalam
komunitas dimana wabah hepatitis A sedang terjadi.
·
Orang-orang yang belum divaksin yang telah
terpapar oleh virus hepatitis A.
·
Seseorang yang berusia 1 tahun atau lebih yang
menginginkan perlindungan dari hepatitis A.
Vaksin hepatitis A tidak
dilisensikan untuk anak berusia dibawah 1 tahun.
KAPAN
Untuk anak-anak, dosis pertama sebaiknya diberikan pada saat
berusia 12 sampai dengan 23 bulan. Anak-anak yang belum divaksin sampai usia
2 tahun dapat divaksinasi pada kunjungan berikutnya.
Untuk orang-orang yang beresiko, rangkaian jadwal vaksinasi
hepatitis A dapat dimulai ketika seseorang berharap untuk mendapat
perlindungan atau beresiko terkena infeksi.
Untuk pelancong, paling baik dimulai rangkaian jadwal vaksinasi
paling tidak satu bulan sebelum bepergian. (Beberapa mungkin masih
mengahasilkan perlindungan jika vaksin diberikan pada saat atau berdekatan
dengan tanggal keberangakatan).
Beberapa orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin
sebelum bepergian, atau untuk seseorang yang mana vaksin mungkin tidak
efektif, dapat diberikan suntikan yang disebut imunoglobulin (IG). IG
memberikan perlindungan cepat tetapi sementara.
Dua dosis vaksin
dibutuhkan untuk perlindungan jangka panjang. Kedua dosis ini diberi jarak
minimal 6 bulan.
Vaksin hepatitis A
kemungkinan dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya.
|
||
3. Beberapa Orang yang Sebaiknya Tidak Mendapat
Vaksin Hepatitis A atau Sebaiknya Menunggu
·
Seseorang yang memiliki riwayat reaksi alergi
yang mengancam jiwa dengan vaksin hepatitis A sebelumnya sebaiknya tidak
diberikan vaksinasi hepatitis A.
·
Seseorang yang memiliki riwayat reaksi alergi
yang mengancam jiwa terhadap salah satu komponen vaksin hepatitis A sebaiknya
tidak diberikan vaksinasi hepatitis A.
·
Ceritakan pada dokter anda jika anda
memiliki suatu alergi berat, termasuk alergi berat terhadap latex (bahan
karet). Semua vaksin hepatits A mengandung tawas, dan beberapa vaksin
hepatitis A mengandung 2-phenoxyethanol.
·
Seseorang yang sakit sedang hingga berat
waktu jadwal vaksinasi sebaiknya
menunggu hingga membaik sebelum mendapatkan vaksin. Tanyakan kepada dokter
anda. Orang-orang dengan sakit ringan biasanya tetap dapat menerima
vaksinasi.
·
Ceritakan kepada dokter anda jika anda sedang
hamil. Dikarenakan vaksin hepatitis A adana vaksin inaktif (mati), resiko
terhadap wanita hamil dipercaya sangat kecil. Tetapi dokter dapat
mempertimbangkan resiko secara teoritis dari vaksin dibanding kebutuhan akan
perlindungan dari vaksin.
4. Apa resiko vaksin
hepatitis A?
Vaksin itu seperti halnya suatu obat, terdapat
kemungkinan menyebabkan masalah serius,seperti reaksi alergi berat. Resiko
vaksin hepatitis A menyebabkan bahaya serius atau kematian kejadiannya
teramat sangat kecil sekali.
Mendapatkan vaksinasi hepatitis A jauh lebih aman
dibanding mendapatkan penyakitnya.
Masalah ringan
· Peradangan pada tempat bekas suntikan
(sekitar 1 di antara 2 orang dewasa, dan mencapai 1 di antara 6 anak)
· Pusing (sekitar 1 di antara 6 orang
dewasa dan 1 di antara 25 anak)
· Berkurangnya nafsu makan (sekitar 1
di antara 12 anak)
· Kelelahan (sekitar 1 di antara 14
anak)
Jika ini terjadi,
biasanya akan berakhir setelah 1 atau 2 hari.
Masalah serius
·
Reaksi alergi serius, dalam beberapa menit atau beberapa
jam setelah suntikan (sangat jarang terjadi).
|
5. Bagaimana Jika Terjadi Reaksi yang Parah?
Apa yang harus saya amati?
• Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam
tinggi atau perubahan perilaku. Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat
berupa kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit
gatal dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung
meningkat atau pening.
Apa yang harus saya
lakukan?
• Hubungi dokter
atau langsung antarkan orang tersebut ke dokter.
• Ceritakan kejadiannya
pada dokter, termasuk tanggal dan jamnya, dan kapan vaksinasi tersebut
diberikan.
• Mintalah dokter
Anda melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine
Adverse Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan
laporan ini melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan
menelepon 1-800-822-7967. VAERS hanya untuk pelaporan reaksi.
Mereka tidak memberikan saran medis.
6. Program
Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
National Vaccine Injury
Compensation Program (VICP) diciptakan pada tahun 1986. Bila Anda
merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke
VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.
7.
Bagaimana Saya Bisa Mengetahui Lebih Jauh?
• Bertanyalah pada dokter
Anda.
• Teleponlah departemen
kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
• Hubungi Centers for
Disease Control and Prevention (CDC): − Teleponlah 1-800-232-4636
(1-800-CDC-INFO) atau − Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/vaccines
|
||
|
|
info lanjut kunjungi: www.KlinikRaisha.com --- www.KlinikRaisha.com --- www.KlinikRaisha.com --- www.KlinikRaisha.com
Saturday, February 28, 2015
PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN HEPATITIS A
PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN HPV CERVARIX
PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN
|
|||
VAKSIN HPV CERVARIX® YANG PERLU ANDA KETAHUI
|
(HUMAN
PAPILLOMAVIRUS)
|
||
1. Apa itu HPV?
Human papillomavirus genital/kelamin adalah penyebab tersering virus yang
ditransmisikan melalui hubungan seksual di Amerika Serikat. Lebih dari
setengah laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual telah terinfeksi
dengan HPV dalam hidupnya.
Sekitar 20 juta orang
Amerika saat ini terinfeksi, dan sekitar 6 juta lagi terinfeksi tiap
tahunnya. HPV biasanya menyebar melalui kontak seksual.
Kebanyakan infeksi HPV
tidak menimbulkan gejala, dan menghilang dengan sendirinya. Tetapi HPV dapat
menyebabkan kanker leher rahim
pada wanita. Kanker leher rahim adalah penyebab terbanyak kedua kematian
akibat kanker pada wanita di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, sekitar
10.000 wanita menderita kanker leher rahim tiap tahunnya dan 4.000 di
antaranya diperkirakan meninggal karenanya.
HPV juga terkait dengan
beberapa kanker yang tidak sering terjadi, seperti kanker vagina dan bibir
vagina pada wanita dan tipe-tipe kanker lainnya baik pada laki-laki maupun
wanita. Infeksi ini juga dapat menyebabkan kutil kelamin dan kutil di
tenggorokan.
Tidak terdapat pengobatan
untuk infeksi HPV, tetapi beberapa masalah yang diakibatkannya dapat diobati.
2. Vaksin HPV: Mengapa Perlu Divaksinasi?
Vaksin HPV penting karena
dapat mencegah kebanyakan kasus kanker leher rahim pada wanita, jika vaksin
ini diberikan pada seseorang sebelum terpapar virus.
Proteksi dari vaksin HPV
diharapkan berlangsung sepanjang hidup. Tetapi vaksinasi tidak menggantikan
skrining kanker leher rahim. Para wanita sebaiknya tetap mendapatkan
pemeriksaan Pap smear secara rutin.
Vaksin yang anda dapatkan
adalah salah satu dari dua vaksin HPV
yang dapat diberikan untuk mencegah kanker leher rahim. Vaksin ini hanya
diberikan pada wanita.
Vaksin satunya dimungkinkan untuk
diberikan baik kepada laki-laki maupun perempuan. Vaksin ini juga dapat
mencegah kebanyakan kutil kelamin. Juga diketahui mencegah beberapa kanker
vagina, vulva, dan anus.
|
3. Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksinasi HPV
dan Kapan?
Vaksinasi rutin
Vaksin HPV
direkomendasikan untuk wanita berusia
11 sampai dengan 12 tahun. Ini dapat diberikan kepada wanita mulai usia 9
tahun.
Kenapa vaksinasi HPV diberikan pada wanita usia
ini?
Penting bagi wanita untuk
mendapatkan vaksin HPV sebelum
kontak seksual pertama mereka karena mereka tidak akan telah terpapar oleh
human papillomavirus.
Ketika wanita telah
terinfeksi dengan virus ini, vaksin mungkin tidak akan bekerja maksimal atau
malah tidak berfungsi sama sekali.
Jadwal vaksinasi tertinggal
·
Vaksin juga direkomendasikan pada wanita usia 13 hingga 26 tahun yang
belum mendapatkan 3 dosis ketika usia mereka lebih muda.
Vaksin HPV diberikan sebanyak 3 dosis berurutan
Dosis pertama: Saat ini
Dosis kedua: 1 sampai dengan 2 bulan setelah
dosis pertama
Dosis ketiga: 6 bulan setelah dosis pertama
Tambahan dosis (booster)
tidak direkomendasikan.
Vaksin HPV dapat diberikan bersama dengan
vaksin-vaksin lainnya.
4. Beberapa Orang Sebaiknya Tidak Mendapatkan
Vaksinasi HPV atau Sebaiknya Menunggu
·
Seseorang yang memiliki riwayat reaksi alergi
yang mengancam jiwa terhadap salah satu komponen vaksin HPV, atau riwayat
vaksin HPV sebelumnya sebaiknya tidak diberikan vaksin HPV. Ceritakan kepada
dokter anda jika seseorang yang akan mendapatkan vaksinasi memiliki riwayat
alergi berat, termasuk alergi terhadap latex (bahan karet).
·
Vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk wanita
hamil. Namun, vaksinasi HPV ketika hamil bukan alasan untuk melakukan
terminasi kehamilan. Wanita yang sedang menyusui dapat diberikan vaksin.
|
||
Wanita yang mengetahui
dia sedang hamil ketika mendapat vaksinasi HPV dianjurkan untuk menghubungi
produsen vaksin HPV di bagian registri kehamilan di nomer
888-452-9622. Ini akan membantu kita untuk mengetahui bagaimana respon wanita
hamil terhadap vaksin.
·
Orang-orang yang sakit ringan ketika direncanakan
akan diberikan vaksinasi HPV tetap dapat divaksinasi. Orang-orang dengan sakit sedang hingga berat sebaiknya
menunggu sampai mereka merasa lebih baik.
5. Apakah Resiko Dari Vaksin Ini?
Vaksin HPV ini sudah
digunakan di seluruh dunia selama beberapa tahun dan telah diketahui aman.
Namun, suatu obat
memungkinkan untuk menyebabkan suatu masalah serius, seperti reaksi alergi
berat. Resiko dari suatu vaksin menyebabkan kecelakaan serius atau kematian
kejadiannya sangat kecil.
Reaksi alergi yang
mengancam nyawa dari suatu vaksin sangat jarang terjadi. Jika itu terjadi,
hal itu akan terjadi hanya dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah
vaksinasi.
Beberapa masalah ringan sampai sedang
diketahui muncul dengan vaksinasi HPV. Hal ini tidak akan berlangsung lama
dan akan sembuh dengan sendirinya.
·
Reaksi di tempat bekas suntikan:
o Nyeri (sekitar 9 orang di antara 10)
o Kemerahan atau bengkak (sekitar 1
orang di antara 2)
·
Reaksi ringan lainnya:
o Demam sekitar 37.50C atau
lebih (sekitar 1 orang di antara 8)
o Pusing atau lemes (sekitar 1 orang di
antara 2)
o Mual, muntah, diare, atau nyeri
abdomen (sekitar 1 orang di antara 4)
o Nyeri otot atau sendi (sekitar 1
orang di antara 2)
·
Pingsan:
Episode pingsan yang
singkat dan gejala yang terkait (seperti gerakan menyentak) dapat terjadi
setelah suatu prosedur medis, termasuk vaksinasi. Duduk atau berbaring sekitar 15 menit setelah vaksinasi dapat
membantu mencegah pingsan dan kecelakaan akibat terjatuh. Ceritakan
kepada dokter anda jika pasien merasakan pusing atau terjadi perubahan
penglihatan atau telinga berdenging. Seperti semua vaksin, vaksin HPV akan
selalu dimonitor untuk kejadian yang tidak terduga dan kejadian beratnya.
|
6.
Bagaimana Jika Terjadi Reaksi yang Parah?
Apa yang harus saya
amati?
·
Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam
tinggi, reaksi alergi berat atau perubahan perilaku.
·
Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat berupa
kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit gatal
dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung meningkat
atau pening. Hal ini akan dimulai dalam beberapa menit hingga beberapa jam
setelah vaksinasi.
Apa yang harus saya
lakukan?
Jika anda berpikir itu
adalah reaksi alergi berat atau keadaan gawat lainnya hubungi ambulans atau
antarkan bayi anda ke rumah sakit terdekat.
Setelah itu, reaksi
tersebut sebaiknya dilaporkan ke Vaccine
Adverse Event Reporting System (VAERS). Mintalah dokter Anda
melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine Adverse
Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan laporan ini
melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822-7967.
VAERS hanya untuk pelaporan reaksi. Mereka tidak memberikan saran medis.
7. Program
Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
National Vaccine Injury
Compensation Program (VICP) diciptakan pada tahun 1986. Bila Anda
merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke
VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.
8.
Bagaimana Saya Bisa Mengetahui Lebih Jauh?
• Bertanyalah pada dokter
Anda.
• Teleponlah departemen
kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
• Hubungi Centers for
Disease Control and Prevention (CDC): − Teleponlah 1-800-232-4636
(1-800-CDC-INFO) atau − Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/vaccines
|
||
Monday, February 23, 2015
Ringkasan Rekomendasi yang Rasional untuk Vaksinasi HPV
Ringkasan Rekomendasi yang
Rasional untuk Vaksinasi HPV
Ketersediaan
vaksin HPV memberikan kesempatan untuk menurunkan beban terhadap prekursor
kanker servik. Kanker servik, prekursor kanker dan kanker anogenital lainnya,
dan kutil kelamin. Walaupun data efikasi terhadap penyakit orofaringeal belum
tersedia dalam studi klinis, vaksinasi HPV juga memungkinkan efektif untuk
mencegah kanker orofaringeal yang diakibatkan HPV. Dua vaksin yang telah
dilisensi untuk digunakan pada wanita yaitu HPV 4 (untuk mencegah infeksi HPV
6, 11, 16, dan 18) dan HPV 2 (ditujukan untuk mencegah HPV 16 dan 18). Salah
satu vaksin tersebut yaitu HPV 4 di lisensi untuk digunakan pada laki-laki. HPV
16 dan 18 adalah penyebab sekitar 70% kanker cervical dan kebanyakan kanker
lainnya yang disebabkan oleh HPV; HPV 6 dan 11 adalah penyebab sekitar 90%
kutil kelamin.
Vaksin
HPV plg efektif diberikan sebelum terpapar oleh HPV. Rekomendasi untuk
vaksinasi rutin pada usia 11 atau 12 berdasar pada beberapa pertimbangan
termasuk studi-studi yang mengindikasikan bahwa vaksin HPV aman dan imunogenik
pada kelompok usia ini, titer antibodi yang
lebih tinggi tercapai setelah vaksinasi pada usia 11 atau 12 dibanding
usia yang lebih tua, data epidemiologi HPV, dan usia pertama berhubungan seks
di Amerika Serikat. Rekomendasi juga mempertimbangkan evaluasi efektivitas
harga dan rekomendasi oleh beberapa organisasi profesional, ketika vaksin
lainnya juga direkomendasikan. Data menunjukkan bahwa proteksi setelah
vaksinasi berlangsung panjang, studi jangka panjang sedang dilaksanakan untuk
menentukan durasi proteksi.
Walaupun vaksinasi
rutin direkomendasikan pada usia 11 atau 12, anak yang lebih tua dari usia
rekomendasi masih mendapat efektivitas dari vaksin. Kelompok usia terebut masih
mendapatkan efektivitas penuh jika belum aktif secara seksual. Meskipun pada
kelompok usia tersebut sudah aktif secara seksual tapi hanya sedikit yang mendapat
infeksi keempat serotipe HPV tersebut (HPV 6,11,16,dan 18) secara bersamaan.
Vaksin tersebut masih dapat melindungi dari serotipe yang belum menginfeksi.
Vaksin tersebut tidak hanya melindungi
infeksi persisten, lesi prekanker, atau kutil kelamin yang disebabkan salah
satu serotipe HPV yang menginfeksi seseorang bersamaan dengan saat vaksinasi.
Meskipun efektivitas vaksin tersebut lebih rendah ketika diberikan kepada
individu yang aktif secara seksual, dan akan menurun dengan bertambahnya usia
dan kemungkinan telah terpapar sebelumnya, kebanyakan dari kelompok usia yang
direkomendasikan ini tetap akan mendapatkan sebagian keuntungan dari vaksinasi.
Vaksin HPV tidak di lisensikan di Amerika
Serikat untuk digunakan pada usia >26 tahun. Di kalangan wanita, tingkat
dampak terhadap populasi yang diharapkan dari vaksinasi HPV pada kelompok usia
ini lebih rendah daripada wanita usia yang lebih muda karena tingginya
kecenderungan bahwa wanita usia ini telah mendapatkan infeksi HPV seperti yang
terdapat dalam vaksinasi, dikarenakan lebih sedikit yang mengalami infeksi yang
sebaiknya dicegah dan resiko untuk berkembangnya penyakit dari kejadian infeksi
tersebut lebih kecil.
Rekomendasi
Penggunaan Vaksin HPV
Rekomendasi Rutin
ACIP merekomendasikan vaksinasi rutin
pada usia 11 atau 12 tahun dengan HPV4 atau HPV2 untuk wanita dan HPV4 untuk
laki-laki (laki-laki kategori rekomendasi GRADE: A, tipe evidence: 2) Vaksinasi
dapat dimulai di usia 9 tahun.
HPV4
dan HPV2 masing-masing dijadwalkan untuk diberikan 3 dosis. Dosis kedua
sebaiknya diberikan 1-2 bulan setelah dosis pertama, dan dosis yang ketiga 6
bulan setelah dosis pertama.
Rekomendasi Untuk Mereka Yang Tidak Divaksin
Pada Usia Rutin
Vaksinasi juga direkomendasikanuntuk
wanita usia 13 sampai dengan 26 tahun dan laki-laki usia 13 hingga 21 tahun
yang belum pernah menerima vaksin HPV sebelumnya atau belum melengkapi ketiga
dosis vaksin.
Jika wanita atau
laki-laki mencapai usia 27 tahun sebelum menyelesaikan vaksinasinya, vaksin
dosis kedua dan atau ketiga dapat diberikan setelah usia 26 tahun untuk
melengkapi jadwal vaksinasi. Pemeriksaan prevaksinasi (misal pemeriksaan Pap
smear atau skrining DNA untuk resiko tinggi, tes DNA spesifik, atau tes
antibodi HPV) untuk memastikan kelayakan vaksinasi HPV tidak direkomendasikan.
Pemberian
Vaksin
HPV (baik HPV4 atau HPV2) sebaiknya dikocok dengan benar sebelum digunakan.
Dosis untuk keduanya adalah 0,5 ml, diberikan secara intramuskular (IM),
diutamakan di otot deltoid.
Interval Dosis Minimal dan Jadwal yang Terputus
Interval
minimum antara dosis pertama dan dosis kedua vaksin HPV adalah 4 minggu.
Interval minimal yang direkomendasikan antara dosis kedua dan ketiga vaksin
adalah 12 minggu. Interval minimum antara dosis pertama dan ketiga adalah 24
minggu. Dosis yang tidak mencukupi atau pemberian vaksin lebih pendek dari
interval dosis yang direkomendasikan sebaiknya diulang. Jika jadwal pemberian
vaksin terputus baik untuk HPV4 maupun HPV2 , jadwal pemberian vaksin tidak
perlu diulang. Jika jadwal pemberian vaksin terputus setelah dosis pertama,
dosis kedua sebaiknya diberikan, dan dosis kedua dan ketiga sebaiknya diberi
interval 12 minggu.
Pemberian Bersamaan dengan Vaksin Lainnya
Vaksin
HPV baik HPV4 maupun HPV2 dapat diberikan bersamaan pada waktu kunjungan dengan
vaksin lain yang sesuai jadwal pada umurnya, seperti Tetanus, Diphteria, dan
Pertusis aselular dan vaksin meningokokal konjugat kuadrivalen. Pemberian
seluruh vaksin yang diindikasikan pada satu waktu kunjungan meningkatkan
kemungkinan bahwa anak akan menerima masing-masing vaksin sesuai jadwal.
Masing-masing vaksin harus diberikan dengan spuit yang berbeda pada lokasi
anatomis yang berbeda.
Saling Tukar Produk Vaksin HPV
ACIP
merekomendasikan vaksinasi HPV baik untuk wanita maupun laki-laki dilengkapi
dengan produk vaksin yang sama ketika memungkinkan. Namun jika penyedia vaksin
tidak mengetahui atau tidak mempunyai produk vaksin seperti yang diberikan
sebelumnya, kedua produk vaksin tersebut dapat digunakan untuk melengkapi
jadwal untuk menyediakan proteksi terhadap HPV 16 dan HPV 18. Hanya HPV4 yang
di lisensikan untuk digunakan pada laki-laki.
Tidak terdapat
studi yang membahas penggunaan yang saling tukar tersebut. Namun, tidak
terdapat alasan teoritis yang menyatakan bahwa efek samping akan meningkat jika
pengunaan vaksin lebih dari satu produk. Efektivitas jika menggunakan dua
produk mungkin akan menurun dibandingkan jika melengkapi jadwal hanya
menggunakan satu produk untuk melindungi terhadap HPV 16/18 yang terkait dengan
kanker dan prekanker. Jadwal vaksinasi <3 kali dosis vaksin HPV4 mungkin
menngurangi proteksi terhadap kutil kelamin dibanding jika melengkapi jadwal
vaksin HPV4 dengan 3 dosis.
Populasi
Khusus
Pemeriksaan Pap Smear yang Abnormal, Kutil
kelamin, atau Lesi yagn terkait HPV
Vaksin HPV dapat menyediakan perlindungan
terhadap infeksi HPV yang serotipe nya belum menginfeksi. Itulah sebabnya
vaksinasi direkomendasikan sampai umur yang direkomendasikan pada wanita
meskipun hasil tes Pap smear abnormal, dan untuk wanita dan laki-laki yang
sudah diketahui infeksi HPV, lesi prekanker yang terkait HPV, atau kutil
kelamin. Wanita yang mempunyai abnormalitas pada saat skrining kanker servik
cenderung sudah terinfeksi satu atau lebih serotipe HPV. Dengan meningkatnya
keparahan hasil dari Pap smear kecenderungan untuk telah terinfeksi HPV 16 dan
18 semakin meningkat, dan efektivitas vaksin yang diharapkan semakin menurun.
Wanita yang sudah melakukan pemeriksaan HPV sebagai bagian dari skrining kanker
serviks pasti sudah mengetahui status HPV nya. Wanita atau laki-laki dengan AIN
(Anal Intraepithelial Neoplasia) cenderung sudah terinfeksi HPV. Kutil anogenital
atau riwayat terkena kutil anogenital mengindikasikan adanya infeksi saat ini
atau infeksi di masa lampau oleh HPV, biasanya serotipe 6 atau 11. Meskipun
vaksinasi tetap direkomendasikan tetapi pasien tetap harus dijelaskan bahwa
vaksinasi tidak memiliki efek terapetik terhadap infeksi HPV, lesi prekanker
terkait HPV, kanker, atau kutil anogenital yang sedang berlangsung.
Individu Imunokompromais
Individu yang imunokompromais karena
transplantasi, pengobatan, atau HIV mempunyai beban lebih berat terhadap
penyakit dan kanker HPV. Walaupun studi-studi telah menemukan vaksinasi akan
ditoleransi dengan baik dan imunogenik pada individu yang terinfeksi HIV,
beberapa studi menemukan bahwa GMT (Geometric Mean Titers) lebih rendah
diantara penderita HIV dibanding mereka yang tidak terinfeksi HIV. Apakah benar
terdapat perbedaan dalam efikasi HPV antara individu imunokompromais dan
imunokompeten atau tidak belum begitu jelas. ACIP merekomendasikan vaksinasi
rutin pada usia 11 atau 12 tahun dengan HPV2 atau HPV4 untuk wanita dan HPV4
untuk laki-laki. Vaksinasi direkomendasikan hingga usia 26 tahun untuk individu
imunokompromais yang belum pernah menerima vaksin HPV sebelumnya atau belum
menyediakan 3 dosis vaksinasi.
Laki-laki yang Berhubungan Seks dengan
Laki-laki
MSM beresiko tinggi untuk terkena infeksi
HPV dan kondisi lain yang diasosiasikan dengannya, termasuk kutil anogenital
dan kanker anal. Untuk MSM, ACIP merekomendasikan vaksinasi rutin dengan HPV4,
seperti semua laki-laki, dan vaksinasi hingga usia 26 tahun untuk mereka yang
belum pernah mendapatkan vaksinasi sebelumnya atau belum menyelesaikan 3 dosis.
Ibu Menyusui
Ibu menyusui dapat
menerima vaksin HPV.
Riwayat Kekerasan Seksual
Petugas
kesehatan yang merawat anak dan remaja yang diduga menjadi korban kekerasan
seksual harus peduli dengan kebutuhan vaksinasi HPV. Kekerasan seksual
meningkatkan resiko infeksi HPV yang disebabkan kekerasan itu sendiri, potensi
utnuk menjadi korban ke depannya, dan perilaku beresiko ke depannya. Anak-anak
yang menjadi korban kekerasan seksual diketahui cenderung untuk ikut serta
melakukan hubungan yang tidak aman dan cenderung melakukannya pada usia yang
lebih muda dibanding anak-anak yang tidak mengalami kekerasan seksual. Walaupun
vaksinasi HPV tidak akan membersihkan virus atau melindungi terhadap
perkembangan penyakit yang diakibatkan infeksi serotipe yang menjangkiti,
vaksin akan melindungi terhadap serotipe yang ada dalam vaksin tetapi yang
belum menjangkiti. ACIP merekomendasikan vaksinasi HPV dimulai pada usia 9
tahun untuk anak-anak dengan riwayat kekerasan seksual yang belum menerima 3
dosis vaksin HPV. Wanita dan laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual
sebaiknya menerima vaksin HPV hingga umur yang direkomendasikan jika mereka
belum divaksinasi.
Perhatian
Khusus dan Kontraindikasi
Hipersensitif atau Alergi Terhadap Komponen
Vaksin
Vaksin
HPV dikontraindikasikan terhadap individu dengan riwayat hipersensitif terhadap
komponen vaksin. HPV4 diproduksi dalam Saccharomyces cerevisiae (jamur roti) dandikontraindikasikan terhadap
individu dengan riwayat hipersensitif cepat terhadap yeast/jamur. Ujung tutup
dari prefilled syringe dari HPV2 mengandung latex. HPV2 sebaiknya jangan
diberikan pada individu dengan alergi terhadap latex.
Penyakit Akut
Vaksin
HPV dapat diberikan kepada individu yang mengalami sakit akut ringan (seperti
diare atau infeksi saluran pernapasan atas ringan dengan atau tanpa demam).
Vaksinasi pada individu dengan penyakit akut moderat hingga berat sebaiknya
ditunda sampai pasien benar-benar mengalami perbaikan.
Pencegahan Pingsan Setalah Vaksinasi
Pingsan (reaksi
vasovagal atau vasodepresor) dapat terjadi setelah vaksinasi, kebanyakan
diantaranya adalah remaja muda dan anak usia yang lebih lanjut. Salah satu
laporan yang sering diterima VAERS untuk HPV4 sejak dilisensi adalah pingsan.
Walaupun episode pingsan tidak sering, penyedia vaksin harus mempertimbangkan
untuk mengobservasi pasien (dengan pasien duduk atau berbaring untuk
meminimalisir kecelakaan akibat terjatuh) selama 15 menit setelah mereka
menerima vaksin, termasuk vaksin HPV.
Vaksinasi Selama Kehamilan
Vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk
diberikan kepada wanita hamil. Vaksin belum pernah dikaitkan dengan penyebab
kejadian yang tidak diinginkan pada kehamilan atau efek samping pada janin.
Namun, jika wanita diketahui hamil setelah mendapatkan vaksin, maka dosis
selanjutnya ditunda dahulu sampai kehamilan selesai. Tes kehamilan tidak
diperlukan sebelum vaksinasi. Jika vaksinasi sudah terlanjur diberikan kepada
wanita hamil maka tidak ada intervensi yang perlu dilakukan. Pasien dan petugas
kesehatan bisa melaporkan ke VAERS atau produsen vaksin sebagai bahan registri
guna penelitian lebih lanjut.
Referensi:
-
Anonim. 2014. Human Papilomvirus Vaccination. Recommendations of
the Advisory Comittee on Immunization Practices. MMWR (Morbidity and Mortality
Weakly Report) :CDC (Centers for Diseases Control and Prevention)
Labels:
acip,
cdc,
hpv,
jadwal,
khusus,
kontraindikasi,
perhatian,
rekomendasi,
rutin,
terlambat,
vaksin
Subscribe to:
Posts (Atom)