Wednesday, March 4, 2015


http://www.klinikraisha.com
PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN

VAKSIN HPV GARDASIL®
YANG PERLU ANDA KETAHUI



1.Apa itu HPV?

Human papillomavirus genital/kelamin adalah penyebab tersering virus yang ditransmisikan melalui hubungan seksual di Amerika Serikat. Lebih dari setengah laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual telah terinfeksi dengan HPV dalam hidupnya. Sekitar 20 juta orang Amerika saat ini terinfeksi, dan sekitar 6 juta lagi terinfeksi tiap tahunnya. HPV biasanya menyebar melalui kontak seksual.
Kebanyakan infeksi HPV tidak menimbulkan gejala, dan menghilang dengan sendirinya. Tetapi HPV dapat menyebabkan kanker leher rahim pada wanita. Kanker leher rahim adalah penyebab terbanyak kedua kematian akibat kanker pada wanita di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, sekitar 10.000 wanita menderita kanker leher rahim tiap tahunnya dan 4.000 di antaranya diperkirakan meninggal karenanya.
HPV juga terkait dengan beberapa kanker yang tidak sering terjadi, seperti kanker vagina dan bibir vagina pada wanita dan tipe-tipe kanker lainnya baik pada laki-laki maupun wanita. Infeksi ini juga dapat menyebabkan kutil kelamin dan kutil di tenggorokan.
Tidak terdapat pengobatan untuk infeksi HPV, tetapi beberapa masalah yang diakibatkannya dapat diobati.



2.Vaksin HPV: Mengapa Perlu Divaksinasi?

Vaksin yang anda dapatkan adalah salah satu dari vaksin HPV yang dapat diberikan untuk mencegah kanker leher rahim. Vaksin ini dapat diberikan baik pada laki-laki maupun wanita. Vaksin HPV penting karena dapat mencegah kebanyakan kasus kanker leher rahim pada wanita, jika vaksin ini diberikan pada seseorang sebelum terpapar virus. Sebagai tambahan, vaksin ini dapat mencegah kanker vagina dan mulut vagina pada wanita, dan kutil kelamin dan kanker anus baik pada laki-laki maupun wanita. Proteksi dari vaksin HPV diharapkan berlangsung sepanjang hidup. Tetapi vaksinasi tidak menggantikan skrining kanker leher rahim. Para wanita sebaiknya tetap mendapatkan pemeriksaan Pap smear secara rutin.



3.Siapa yang Sebaiknya Divaksinasi HPV dan Kapan?

·         Vaksin HPV diberikan sebanyak 3 dosis berurutan
·         Dosis pertama: Saat ini
·         Dosis kedua: 1 sampai dengan 2 bulan setelah dosis pertama
·         Dosis ketiga: 6 bulan setelah dosis pertama
·         Tambahan dosis (booster) tidak direkomendasikan.
·         Vaksin HPV  dapat diberikan bersama dengan vaksin-vaksin lainnya.
·         Vaksinasi rutin
·         Vaksin HPV direkomendasikan untuk wanita berusia 11 sampai dengan 12 tahun. Ini dapat diberikan kepada wanita mulai usia 9 tahun.
Kenapa vaksinasi HPV diberikan pada wanita usia ini? Infeksi HPV mudah sekali didapatkan, meskipun hanya dengan satu partner seks.Inilah kenapa penting bagi wanita untuk mendapatkan vaksin HPV sebelum kontak seksual pertama mereka. Juga karena respon vaksin lebih baik pada usia ini dibanding pada usia yang lebih tua.
Jadwal vaksinasi tertinggal
Vaksin direkomendasikan pada kelompok berikut yang belum menyelesaikan 3 dosis:
·         wanita usia 13 hingga 26 tahun
·         laki-laki usia 13 hingga 21 tahun
Vaksin ini mungkin dapat diberikan kepada laki-laki usia 22 hingga 26 tahun yang belum menyelesaikan 3 dosis. Vaksin ini direkomendasikan untuk laki-laki mencapai usia 26 tahun yang memiliki riwayat berhubungan seks dengan sesama laki-laki atau yang sistem kekebalan tubuh menurun karena infeksi HIV, penyakit lainnya, atau obat-obatan.
Vaksin HPV  dapat diberikan bersama dengan vaksin-vaksin lainnya.



4.Beberapa Orang Sebaiknya Tidak Mendapatkan Vaksinasi HPV atau Sebaiknya Menunggu

Seseorang yang memiliki riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap salah satu komponen vaksin HPV, atau riwayat vaksin HPV sebelumnya sebaiknya tidak diberikan vaksin HPV.Ceritakan kepada dokter anda jika seseorang yang akan mendapatkan vaksinasi memiliki riwayat alergi berat, termasuk alergi terhadap yeast (ragi/jamur).
·         Vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk wanita hamil. Namun, vaksinasi HPV ketika hamil bukan alasan untuk melakukan terminasi kehamilan. Wanita yang sedang menyusui dapat diberikan vaksin.
·         Orang-orang yang sakit ringan ketika direncanakan akan diberikan vaksinasi HPV tetap dapat divaksinasi. Orang-orang dengan sakit sedang hingga berat sebaiknya menunggu sampai mereka merasa lebih baik.




5. Apakah Resiko Dari Vaksin Ini?

Vaksin HPV ini sudah digunakan di seluruh dunia selama sekitar 6 tahun dan telah diketahui aman. Namun, suatu obat memungkinkan untuk menyebabkan suatu masalah serius, seperti reaksi alergi berat. Resiko dari suatu vaksin menyebabkan kecelakaan serius atau kematian kejadiannya sangat kecil. Reaksi alergi yang mengancam nyawa dari suatu vaksin sangat jarang terjadi. Jika itu terjadi, hal itu akan terjadi hanya dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah vaksinasi.
Beberapa masalah ringan sampai sedang diketahui muncul dengan vaksinasi HPV. Hal ini tidak akan berlangsung lama dan akan sembuh dengan sendirinya.
a)      Reaksi di lengan tempat bekas suntikan:
·         Nyeri (sekitar 8 orang di antara 10)
·         Kemerahan atau bengkak (sekitar 1 orang di antara 4)
b)      Demam :
·         Ringan (sekitar 37.70C ) (sekitar 1 orang di antara 10)
·         Sedang (sekitar 38.90C) (sekitar 1 orang di antara 65)
c)      Masalah lainnya:
·         Pusing (sekitar 1 orang di antara 3)
·         Pingsan
Episode pingsan yang singkat dan gejala yang terkait (seperti gerakan menyentak) dapat terjadi setelah suatu prosedur medis, termasuk vaksinasi. Duduk atau berbaring sekitar 15 menit setelah vaksinasi dapat membantu mencegah pingsan dan kecelakaan akibat terjatuh. Ceritakan kepada dokter anda jika pasien merasakan pusing atau terjadi perubahan penglihatan atau telinga berdenging.  Seperti semua vaksin, vaksin HPV akan selalu dimonitor untuk kejadian yang tidak terduga atau kejadian beratnya.




6.Bagaimana Jika Terjadi Reaksi yang Parah?

Apa yang harus saya amati?
·         Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi, reaksi alergi berat atau perubahan perilaku.
·         Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat berupa kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung meningkat atau pening. Hal ini akan dimulai dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah vaksinasi.
Apa yang harus saya lakukan?
Jika anda berpikir itu adalah reaksi alergi berat atau keadaan gawat lainnya hubungi ambulan atau antarkan bayi anda ke rumah sakit terdekat. Setelah itu, reaksi tersebut sebaiknya dilaporkan ke  Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Mintalah dokter Anda melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan laporan ini melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822-7967. VAERS hanya untuk pelaporan reaksi. Mereka tidak memberikan saran medis.




7.Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi

National Vaccine Injury Compensation Program (VICP) diciptakan pada tahun 1986. Bila Anda merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.
8.Bagaimana Saya Bisa Mengetahui Lebih Jauh?
• Bertanyalah pada dokter Anda.
• Teleponlah departemen kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
• Hubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC): − Teleponlah 1-800-232-4636 (1-800-CDC-INFO) atau − Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/vaccines
 





PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN
VAKSIN Hib
YANG PERLU ANDA KETAHUI
1.Mengapa Perlu Divaksinasi?
Penyakit Haemophilus influenza tipe b (Hib)  adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Biasanya menyerang anak di bawah usia 5 tahun. Anak anda dapat terkena penyakit Hib dengan berada di antara anak-anak atau orang dewasa yang mungkin membawa bakteri dan tidak menyadarinya. Kuman menyebar dari orang ke orang. Jika kuman bertahan pada tenggorokan anak, anak mungkin akan mengalami sakit. Tetapi kuman kadang menyebar melalui paru-paru atau aliran darah, dan lalu Hib dapat menyebabkan masalah serius.
Sebelum adanya vaksin Hib, penyakit Hib telah menjadi penyebab utama meningitis pada anak usia di bawah 5 tahun di Amerika serikat. Meningitis adalah penyakit infeksi selaput otak dan saraf tulang belakang. Hal ini menyebabkan kerusakan otak dan ketulian. Penyakit Hib juga dapat menyebabkan
v  Pneumonia
v  pembengkakan serius di tenggorokan, sehingga mengakibatkan susah bernapas
v  infeksi dalam darah, sendi, tulang, dan selaput pembungkus jantung
v  kematian
Sebelum ditemukannya vaksin Hib, sekitar 20.000 anak di Amerika Serikat di bawah 5 tahun terancam hidupnya akibat penyakit Hib tiap tahunnya dan sekitar 3% - 6% di ataranya meninggal. Vaksin Hib dapat mencegah penyakit Hib. Sejak dimulainya penggunaan vaksin Hib, jumlah kasus penyakit Hib yang infasif menurun lebih dari 99%. Akan banyak lagi anak-anak yang terkena penyakit Hib jika kita menghentikan vaksinasi.
2. Vaksin Hib
Terdapat perbedaan di antara beberapa merk vaksin Hib yang tersedia di pasaran. Anak anda akan menerima baik 3 atau 4 dosis tergantung dari vaksin mana yang digunakan.
Pemberian vaksin Hib biasanya direkomendasikan pada usia-usia berikut ini:
o   Dosis pertama: usia 2 bulan
o   Dosis kedua: usia 4 bulan
o   Dosis ketiga: usia 6 bulan (jika diperlukan, tergantung dari merk vaksin yang digunakan)
o   Dosis terakhir: usia 12-15 bulan
Vaksin Hib bisa secara aman diberikan bersamaan dengan vaksin-vaksin lainnya.
`Vaksin Hib mungkin diberikan sebagai bagian vaksin kombinasi. Kombinasi vaksin dibuat ketika dua atau lebih jenis vaksin yang dibuat dikombinasi bersama ke dalam satu suntikan, sehingga vaksinasi dapat memproteksi lebih dari satu jenis penyakit. Tanyakan kepada dokter anda untuk informasi lebih lanjut.
Orang-orang denga usia lebih dari 5 tahun biasanya sudah tidak membutuhkan vaksin Hib. Tetapi ini mungkin dapat diberikan kepada anak dengan usia yang lebih tua atau dewasa sebelum menjalani operasi untuk mengangkat limpa atau setelah transplantasi susmsum tulang. Vaksin ini juga diberikan kepada seseorang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit sel darah bulan sabit atau HIV/AIDS. Tanyakan kepada dokter anda untuk lebih jelasnya.
3.Yang Sebaiknya Tidak Mendapat Vaksin Hib
Vaksin Hib sebaiknya tidak diberikan pada bayi di bawah usia 6 minggu.
Ceritakan pada dokter anda:
ü  Jika pasien mempunyai suatu alergi berat (mengancam jiwa). Jika pasien memiliki riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa setelah menerima vaksin Hib, atau memiliki riwayat alergi berat terhadap salah satu komponen penyusun vaksin, pasien sebaiknya tidak diberikan vaksin Hib.
ü  Jika pasien terlihat kuraang sehat. Dokter anda mungkin akan menyarankan untuk menunggu hingga pasien benar-benar tampak sehat. Tetapi sebaiknya anda tetap kembali untuk menerima vaksin Hib.
4. Resiko Dari Sebuah Reaksi Vaksin
Vaksin itu seperti halnya suatu obat, terdapat kemungkinan adanya efek samping. Hal ini biasanya ringan dan akan sembuh dengan sendirinya.  Efeks samping serius juga mungkin terjadi, tetapi kejadiannya sangat jarang. Kebanyakan orang yang mendapaatkan vaksin Hib tidak muncul masalah.
Masalah Ringan setelah vaksinasi Hib:
ü  Kemerahan, hangat, atau bengkak pada lokasi tempat bekas suntikan.
ü  Demam
Masalah tersebut di atas jarang terjadi. Jika terjadi, biasanya terjadinya segera setelah suntikan dan berakhir setelah 2 sampai 3 hari.
Masalah-masalah yang mungkin muncul setelah menerima suatu vaksin:
ü  Episode pingsan seketika dapat terjadi setelah menerima suatu prosedur medis, termasuk vaksinasi. Duduk atau berbaring selama 15 menit dapat membantu mencegah pingsan, dan kecelakaan yang diakibatkan karena terjatuh. Ceritakan pada dokter anda jika pasien mulai merasa pusing, atau pandangan terganggu atau telinga berdenging.
ü  Nyeri bahu yang berat dan berkurangnya kemampuan memutar sendi bahu di tempat suntikan diberikan dapat terjadi, sangat jarang terjadi setelah vaksinasi.
ü  Reaksi alergi berat dari vaksin sangat jarang terjadi, diperkirakan kurang dari 1 diantara sejuta dosis/suntikan. Jika terjadi hal ini biasanya akan mulai terjadi hanya dalam beberapa menit sampai beberapa jam setelah vaksinasi.
Keamanan suatu vaksin selalu dimonitor. Untuk info lebih lengkap kunjungi: www.cdc.gov/vaccinesafety/


5. Bagaimana Jika Terjadi Reaksi yang Parah?
Apa yang harus saya amati?
·         Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi atau perubahan perilaku.
·         Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat berupa kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung meningkat atau pening.
Apa yang harus saya lakukan?
·         Hubungi dokter atau langsung antarkan orang tersebut ke dokter.
·          Ceritakan kejadiannya pada dokter, termasuk tanggal dan jamnya, dan kapan vaksinasi tersebut diberikan.
·         Mintalah dokter Anda melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan laporan ini melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822-7967. VAERS hanya untuk pelaporan reaksi. Mereka tidak memberikan saran medis.
 6. Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
National Vaccine Injury Compensation Program (VICP) diciptakan pada tahun 1986. Bila Anda merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.
7 Bagaimana Saya Bisa Mengetahui Lebih Jauh?
o   Bertanyalah pada dokter Anda.
o   Teleponlah departemen kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
o   Hubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC): − Teleponlah 1-800-232-4636 (1-800-CDC-INFO) atau − Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/vaccines

PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN
VAKSIN DTaP

YANG PERLU ANDA KETAHUI



1.Mengapa Perlu Divaksinasi?

Difteri, tetanus, dan pertusis adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Difteri dan pertusis disebarkan dari orang ke orang. Tetanus memasuki tubuh melalui luka.
Difteri menyebabkan timbulnya selaput tebal di belakang tenggorokan.
Ø  Hal ini akan menyebabkan masalah pernapasan, kelumpuhan, gagal jantung, hingga kematian.
Tetanus menyebabkan pengencangan otot yang nyeri, biasanya mengenai seluruh tubuh.
Ø  Hal ini menyebabkan dagu terkunci sehingga pasien tidak dapat membuka mulutnya ataupun mengunyah. Tetanus menyebabkan kematian 2 dari 10 kasus.
Pertusis (Batuk Rejan) menyebabkan batuk yang berat hingga anak tidak bisa makan, minum, ataupun bernapas. Batuk ini dapat berlangsung hingga beberapa minggu.
Ø  Hal ini dapat menyebabkan pneumonia (infeksi paru), kejang (menyentak dan tampak mencolok), kerusakan otak, dan kematian.
Vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DTaP) dapat membantu untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut. Kebanyakan anak-anak dengan DtaP akan terlindungi sepanjang masa kanak-kanaknya. Akan lebih banyak anak akan mendapatkan penyakit-penyakit ini jika kita menghentikan vaksinasi. DTaP adalah versi yang lebih aman dibanding versi terdahulunya yang disebut dengan DTP. DTP sudah lama tidak digunakan di Amerika Serikat.



2. Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksin DTaP dan Kapan?

Anak-anak sebaiknya mendapat 5 dosis vaksin DTaP, masing-masing satu dosis pada saat usia berikut ini:
Ø  2 bulan
Ø  4 bulan
Ø  6 bulan
Ø  15-18 bulan
Ø  4-6 tahun
DtaP dimungkinkan untuk diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya.



3.Yang Sebaiknya Tidak Mendapat Vaksin DTaP atau Sebaiknya Menunggu

§  Anak-anak dengan sakit ringan, seperti demam, mungkin dapat divaksinasi. Tetapi anak-anak sakit sedang hingga berat biasanya harus menunggu sampai mereka pulih sebelum mendapatkan vaksin DTaP.
§  Anak yang memiliki riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa setelah menerima vaksin DTaP sebaiknya tidak diberikan vaksin DTaP berikutnya.
§  Anak yang mengalami kelainan sistem saraf atau otak dalam 7 hari setelah menerima vaksin DTaP sebaiknya tidak mendapatkan vaksin DTaP berikutnya.
Ceritakan kepada dokter anda jika anak anda:
o   memiliki riwayat kejang setelah menerima vaksin DtaP
o   menjerit terus menerus tidak berhenti selama 3 jam atau lebih setelah menerima vaksin DtaP
o   demam >390C setelah menerima vaksin DTaP
Tanyakan kepada dokter anda untuk informasi lebih lanjut. Beberapa anak-anak ini sebaiknya tidak menerima vaksin pertusis berikutnya, tetapi mungkin masih bisa untuk mendapatkan vaksin tanpa komponen pertusis, yang disebut DT.



4. Anak Dengan Usia yang Lebih Tua dan Remaja

DTaP tidak dilisensikan untuk remaja muda, remaja, dan anak usia lebih sama dengan 7 tahun. Tetapi orang dengan usia yang lebih tua tersebut tetap membutuhkan proteksi. Terdapat vaksin yang disebut Tdap yang serupa dengan DTaP. Dosis tunggal Tdap direkomendasikan untuk orang-orang usia 11 sampai dengan 64 tahun. Vaksin lainnya, yang disebut Td, melindungi terhadap tetanus dan difteri, tetapi tidak dengan pertusis. Ini direkomendasikan tiap 10 tahun. Terdapat formulir Pernyataan In5. Resiko Vaksin DTaP
Mendapatkan penyakit difteri, tetanus, atau pertusis lebih beresiko dibanding mendapatkan vaksin DTaP. Namun, vaksin itu seperti halnya obat-obatan, dapat menyebabkan masalah yang serius, seperti reaksi alergi yang berat. Resiko vaksin DTaP yang hingga menyebabkan cedera serius, atau kematian, kemungkinan kejadiannya sangat kecil.
Masalah ringan (sering terjadi)
1.      Demam (mencapai 1 di antara 4 anak)
2.      Kemerahan atau bengkak di tempat suntikan (mencapai 1 diantara 4 anak)
3.      Peradangan atau nyeri di tempat suntikan (mencapai 1 diantara 4 anak)
Masalah-masalah ini muncul lebih sering setelah suntikan/dosis keempat dan kelima dari rangkaian jadwal vaksin DTaP dibanding dengan dosis-dosis awal.
Masalah-masalah ringan lainnya termasuk:
Ø  Rewel (mencapai 1 di antara 3 anak)
Ø  Tampak lemas atau kurang nafsu makan (mencapai 1 di antara 10 anak)
Ø  Muntah (mencapai 1 di antara 50 anak)
Masalah ini biasanya muncul 1 sampai dengan 3 hari setelah suntikan.
Masalah sedang (tidak sering terjadi)
·         Kejang (menyentak atau mata terbelalak) (sekitar 1 di antara 14.000 anak)
·         Menangis yang terus menerus selama 3 jam atau lebih (mencapai 1 diantara 1.000 anak)
·         Demam tinggi, lebih dari 390C (sekitar 1 di antara 16.000 anak)
 Masalah serius (sangat jarang)
o   Reaksi alergi serius (kurang dari 1 di antara jutaan dosis)
o   Beberapa masalah serius lainnya yang pernah dilaporkan setelah vaksin DtaP
o   Kejang berkepanjangan, koma, atau penurunan kesadaran
o   Kerusakan otak permanen
Kejadiannya sangat jarang dan susah dikatakan bahwa ini disebabkan oleh vaksin. formasi Mengenai Vaksin yang khusus untuk vaksin-vaksin ini.
Mengontrol demam penting pada anak-anak khususnya yang memiliki riwayat kejang karena sebab tertentu. Hal ini juga penting jika anggota keluarga lainnya mempunyai riwayat kejang. Anda dapat mengurangi demam dan nyeri dengan memberikan anak pereda nyeri yang bebas aspirin ketika suntikan telah diberikan, dan untuk 24 jam berikutnya, mengikuti instruksi yang ada di kemasan obat.



6.Bagaimana Jika Terjadi Reaksi yang Parah?

Apa yang harus saya amati?
o   Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi, reaksi alergi berat atau perubahan perilaku.
o   Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat berupa kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung meningkat atau pening. Hal ini akan dimulai dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah vaksinasi.
Apa yang harus saya lakukan?
Ø  Jika anda berpikir itu adalah reaksi alergi berat atau keadaan gawat lainnya hubungi ambulans atau antarkan bayi anda ke rumah sakit terdekat.
Ø  Setelah itu, reaksi tersebut sebaiknya dilaporkan ke  Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Mintalah dokter Anda melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan laporan ini melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822-7967. VAERS hanya untuk pelaporan reaksi. Mereka tidak memberikan saran medis.




7. Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi

National Vaccine Injury Compensation Program (VICP) diciptakan pada tahun 1986. Bila Anda merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.



8. Bagaimana Saya Bisa Mengetahui Lebih Jauh?

a.       Bertanyalah pada dokter Anda.
b.      Teleponlah departemen kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
c.       Hubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC): − Teleponlah 1-800-232-4636 (1-800-CDC-INFO) atau − Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/vaccines