Wednesday, March 4, 2015


PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN
VAKSIN Hib
YANG PERLU ANDA KETAHUI
1.Mengapa Perlu Divaksinasi?
Penyakit Haemophilus influenza tipe b (Hib)  adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Biasanya menyerang anak di bawah usia 5 tahun. Anak anda dapat terkena penyakit Hib dengan berada di antara anak-anak atau orang dewasa yang mungkin membawa bakteri dan tidak menyadarinya. Kuman menyebar dari orang ke orang. Jika kuman bertahan pada tenggorokan anak, anak mungkin akan mengalami sakit. Tetapi kuman kadang menyebar melalui paru-paru atau aliran darah, dan lalu Hib dapat menyebabkan masalah serius.
Sebelum adanya vaksin Hib, penyakit Hib telah menjadi penyebab utama meningitis pada anak usia di bawah 5 tahun di Amerika serikat. Meningitis adalah penyakit infeksi selaput otak dan saraf tulang belakang. Hal ini menyebabkan kerusakan otak dan ketulian. Penyakit Hib juga dapat menyebabkan
v  Pneumonia
v  pembengkakan serius di tenggorokan, sehingga mengakibatkan susah bernapas
v  infeksi dalam darah, sendi, tulang, dan selaput pembungkus jantung
v  kematian
Sebelum ditemukannya vaksin Hib, sekitar 20.000 anak di Amerika Serikat di bawah 5 tahun terancam hidupnya akibat penyakit Hib tiap tahunnya dan sekitar 3% - 6% di ataranya meninggal. Vaksin Hib dapat mencegah penyakit Hib. Sejak dimulainya penggunaan vaksin Hib, jumlah kasus penyakit Hib yang infasif menurun lebih dari 99%. Akan banyak lagi anak-anak yang terkena penyakit Hib jika kita menghentikan vaksinasi.
2. Vaksin Hib
Terdapat perbedaan di antara beberapa merk vaksin Hib yang tersedia di pasaran. Anak anda akan menerima baik 3 atau 4 dosis tergantung dari vaksin mana yang digunakan.
Pemberian vaksin Hib biasanya direkomendasikan pada usia-usia berikut ini:
o   Dosis pertama: usia 2 bulan
o   Dosis kedua: usia 4 bulan
o   Dosis ketiga: usia 6 bulan (jika diperlukan, tergantung dari merk vaksin yang digunakan)
o   Dosis terakhir: usia 12-15 bulan
Vaksin Hib bisa secara aman diberikan bersamaan dengan vaksin-vaksin lainnya.
`Vaksin Hib mungkin diberikan sebagai bagian vaksin kombinasi. Kombinasi vaksin dibuat ketika dua atau lebih jenis vaksin yang dibuat dikombinasi bersama ke dalam satu suntikan, sehingga vaksinasi dapat memproteksi lebih dari satu jenis penyakit. Tanyakan kepada dokter anda untuk informasi lebih lanjut.
Orang-orang denga usia lebih dari 5 tahun biasanya sudah tidak membutuhkan vaksin Hib. Tetapi ini mungkin dapat diberikan kepada anak dengan usia yang lebih tua atau dewasa sebelum menjalani operasi untuk mengangkat limpa atau setelah transplantasi susmsum tulang. Vaksin ini juga diberikan kepada seseorang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit sel darah bulan sabit atau HIV/AIDS. Tanyakan kepada dokter anda untuk lebih jelasnya.
3.Yang Sebaiknya Tidak Mendapat Vaksin Hib
Vaksin Hib sebaiknya tidak diberikan pada bayi di bawah usia 6 minggu.
Ceritakan pada dokter anda:
ü  Jika pasien mempunyai suatu alergi berat (mengancam jiwa). Jika pasien memiliki riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa setelah menerima vaksin Hib, atau memiliki riwayat alergi berat terhadap salah satu komponen penyusun vaksin, pasien sebaiknya tidak diberikan vaksin Hib.
ü  Jika pasien terlihat kuraang sehat. Dokter anda mungkin akan menyarankan untuk menunggu hingga pasien benar-benar tampak sehat. Tetapi sebaiknya anda tetap kembali untuk menerima vaksin Hib.
4. Resiko Dari Sebuah Reaksi Vaksin
Vaksin itu seperti halnya suatu obat, terdapat kemungkinan adanya efek samping. Hal ini biasanya ringan dan akan sembuh dengan sendirinya.  Efeks samping serius juga mungkin terjadi, tetapi kejadiannya sangat jarang. Kebanyakan orang yang mendapaatkan vaksin Hib tidak muncul masalah.
Masalah Ringan setelah vaksinasi Hib:
ü  Kemerahan, hangat, atau bengkak pada lokasi tempat bekas suntikan.
ü  Demam
Masalah tersebut di atas jarang terjadi. Jika terjadi, biasanya terjadinya segera setelah suntikan dan berakhir setelah 2 sampai 3 hari.
Masalah-masalah yang mungkin muncul setelah menerima suatu vaksin:
ü  Episode pingsan seketika dapat terjadi setelah menerima suatu prosedur medis, termasuk vaksinasi. Duduk atau berbaring selama 15 menit dapat membantu mencegah pingsan, dan kecelakaan yang diakibatkan karena terjatuh. Ceritakan pada dokter anda jika pasien mulai merasa pusing, atau pandangan terganggu atau telinga berdenging.
ü  Nyeri bahu yang berat dan berkurangnya kemampuan memutar sendi bahu di tempat suntikan diberikan dapat terjadi, sangat jarang terjadi setelah vaksinasi.
ü  Reaksi alergi berat dari vaksin sangat jarang terjadi, diperkirakan kurang dari 1 diantara sejuta dosis/suntikan. Jika terjadi hal ini biasanya akan mulai terjadi hanya dalam beberapa menit sampai beberapa jam setelah vaksinasi.
Keamanan suatu vaksin selalu dimonitor. Untuk info lebih lengkap kunjungi: www.cdc.gov/vaccinesafety/


5. Bagaimana Jika Terjadi Reaksi yang Parah?
Apa yang harus saya amati?
·         Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi atau perubahan perilaku.
·         Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat berupa kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung meningkat atau pening.
Apa yang harus saya lakukan?
·         Hubungi dokter atau langsung antarkan orang tersebut ke dokter.
·          Ceritakan kejadiannya pada dokter, termasuk tanggal dan jamnya, dan kapan vaksinasi tersebut diberikan.
·         Mintalah dokter Anda melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan laporan ini melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822-7967. VAERS hanya untuk pelaporan reaksi. Mereka tidak memberikan saran medis.
 6. Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
National Vaccine Injury Compensation Program (VICP) diciptakan pada tahun 1986. Bila Anda merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.
7 Bagaimana Saya Bisa Mengetahui Lebih Jauh?
o   Bertanyalah pada dokter Anda.
o   Teleponlah departemen kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
o   Hubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC): − Teleponlah 1-800-232-4636 (1-800-CDC-INFO) atau − Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/vaccines

No comments:

Post a Comment