Showing posts with label jadwal. Show all posts
Showing posts with label jadwal. Show all posts

Sunday, April 24, 2016

APA ITU VAKSIN HPV ATAU VAKSIN KANKER SERVIKS

   " Apa itu vaksin HPV atau vaksin kanker serviks ?" .Sekalipun vaksin HPV atau vaksin kanker serviks sudah menjadi trend akhir-akhir ini untuk pencegahan kanker serviks atau kanker leher rahim tetapi pertanyaan tersebut masih sering kami dengar hingga sekarang. Sebenarnya banyak sekali pertanyaan tentang vaksin terserbut, berikut kami rangkum pertanyaan-pertanyaan tersebut di bawah ini.

1. Mengapa isu pencegahan kanker serviks ini menjadi begitu penting untuk kita?
   Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,4 per 1000 penduduk dan Yogyakarta menempati urutan teratas dengan prevalensi 4,1 per 1000 penduduk. Di Indonesia diperkirakan tiap tahun terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2010, kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia, dengan persentase 28,7% untuk kanker payudara, dan kanker leher rahim 12,8%. Disamping mahal, pengobatan kanker serviks stadium lanjut memberikan hasil harapan hidup 5 tahun yang rendah.

2. Apa itu kanker serviks?dan apa hubungannya dengan vaksin? bukankah vaksin hanya digunakan untuk mencegah penyakit infeksi?
   Kanker serviks adalah suatu keganasan pada leher rahim, dimana sel-sel yang awalnya normal berubah menjadi ganas dan meyebar ke seluruh tubuh hingga menyebabkan kematian. Saat ini diketahui bahwa pada 99% wanita yang mengalami kanker serviks terdapat infeksi HPV. Untuk itu lah diciptakan vaksin yang mampu mencegah infeksi HPV ini.

3. Apakah vaksin ini terbukti efektif dalam mencegah kanker serviks?
   Vaksin HPV terbukti efektif mencegah kejadian kanker serviks hingga 93% dengan rentang 90-100%. Karena efektivitasnya yang begitu hebat dalam pencegahan kanker serviks maka vaksin ini sering disebut dengan vaksin kanker serviks.

4. Ada berapa jenis vaksin HPV ini? Dan apa perbedaan tiap vaksin ini?
   Ada 2 jenis vaksin HPV yang sudah luas beredar saat ini. Yang pertama adalah vaksin HPV (dengan merek dagang vaksin Cervarix) yang mencegah 2 strain virus yaitu strain 16 dan 18, satunya adalah vaksin HPV yang mencegah 4 strain virus (dengan merek dagang Gardasil) yaitu strain 6,11,16, dan 18. Sebenarnya virus HPV ini memiliki lebih dari 100 strain berbeda, tetapi >70% kejadian kanker serviks diakibatkan oleh strain 16 dan 18. Sedangkan strain 6 dan 11 yang terdapat pada vaksin HPV4 berfungsi untuk mencegah kutil kelamin, karena HPV ini selain menyebabkan keganasan juga dapat menyebabkan timbulnya tumor jinak pada tubuh. Saat ini pun sudah dikembangkan vaksin HPV 9 strain (dengan merek dagang vaksin Gardasil9) yang berisi 4 strain virus seperti vaksin Gardasil ditambah 4 strain virus yang bertanggung jawab terhadap kejadian kanker serviks yaitu strain 31, 33, 45, 52, 58.

5. Jika yang dicegah hanya 70% penyebab kanker serviks, kenapa dikatakan bahwa vaksin HPV memiliki efektivitas sekitar 93%?
   Dua mekanisme yang mungkin terjadi. Yang pertama adalah kemngkinan munculnya kekebalan komunitas, dimana orang-orang yang sudah terlindungi dengan vaksin melindungi orang-orang yang belum divaksin. Yang kedua adalah kemungkinan terjadinya cross link protection, artinya adalah bahwa antibodi yang dipicu oleh vaksin yang harusnya hanya mencegah HPV strain 16 dan 18 ternyata juga menyerang strain lain penyebab kanker serviks seperti strain 31,33,45,52,dan 58 yaitu 20% penyebab kanker serviks lainnya.

6. Siapa saja dan kapan sebaiknya mendapat vaksin HPV ini?
   Vaksin ini memang lebih diutamakan untuk wanita, dan paling optimal usia 11-12 tahun meskipun sebenarnya bisa diberikan sejak usia 9 tahun. Vaksin ini juga masih sangat efektif ketika diberikan pada wanita yang belum aktif secara seksual, karena penularan utama HPV apakah melalui kontak selaput lendir. Bahkan vaksin ini masih bisa digunakan hingga usia 55 tahun.
   Laki-laki pun juga bisa menggunakan vaksin ini, tujuannya untuk mencegah kanker penis, anus, rektum, orofaring dan mencegah menularkan ke pasangannya.
   Laki-laki yang memiliki fakor resiko tinggi juga lebih disarankan seperti yang sering bergonta-ganti pasangan apalagi pasangannya juga sering bergonta-ganti pasangan, kemudian laki-laki yang berhubungan dengan laki-laki.

7. Berapa kali sebaiknya seseorang mendapat vaksin ini? Dan apakah perlu diulang?
   Vaksin ini diberikan 3 kali dengan jadwal vaksinasi 0, 1, dan 6 bulan untuk vaksin HPV Cervarix dan 0, 2, dan 6 bulan untuk vaksin HPV Gardasil. Untuk anak usia kurang 14 tahun bisa diberikan 2 dosis saja yaitu 0 dan 6 bulan.
   Sampai saat ini belum ada rekomendasi untuk dilakukan pengulangan, tetapi perlu diingat bahwa hampir semua vaksin mempunyai “waning immunity”, artinya titer antibodinya akan semakin turun seiring berjalannya waktu, rata-rata 5 tahun mulai terjadi penurunan, dan 10 tahun sudah hilang. Meskipun begitu kita masih memiliki “immune memory”.

8. Bagaimana jika saya terlambat untuk vaksin dosis kedua atau ketiga?
   Meskipun ada beberapa rekomendasi mengenai interval maksimal antar dosis untuk jadwal vaksinasi HPV terlambat, tetapi belum ada rekomendasi yang benar-benar kuat. Artinya jika terlambat untuk dosis kedua dan ketiga tinggal dilanjut saja, yang penting jarak antara dosis kedua dan ketiga minimal 4 minggu.

9. Apakah efek samping vaksin kanker serviks ini?
   Vaksin HPV memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi. Efek samping yang ditimbulkannya biasanya ringan dan akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Efek samping yang kadang timbul yaitu nyeri pada bekas suntikan dan bengkak pada bekas suntikan. Lebih jarang lagi seperti demam, nyeri otot, mual, dan lemes. Dan yang teramat sangat jarang adalah shock anafilaksis yaitu reaksi alergi tipe cepat yang muncul dalam 15 menit pertama setelah suntikan, sehingga sebaiknya menunggu 15 menit di tempat vaksinasi sehingga ketika ada kejadian tersebut bisa langsung ditangani.

10. Apakah tidak sebaiknya menunggu sebelum menikah?Bagaimana jika saya berencana hamil, apakah tidak bahaya? Bagaimana jika saya sedang hamil atau menyusui?
   Justru vaksin ini paling efektif diberikan sebelum mulai aktif berhubungan seksual, sehingga sebelum menikah justru lebih diutamakan. Jika hanya berencana hamil, sebuah studi telah mebuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada wanita-wanita yang menerima vaksin dan tidak yang kemudian hamil dalam 1 bulan setelah menerima vaksin dalam hal kemungkinan prematuritas, aborsi, dan lahir cacat.
   Meskipun bukan vaksin hidup dan bahkan bukan virus utuh, tetapi belum cukup data untuk menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk ibu hamil karena desain penelitian seperti ini biasanya sifatnya tidak disengaja karena alasan etis.

11. Adakah cara lain pencegahan kanker serviks selain vaksinasi HPV?
   Yang pertama adalah kurangi faktor resikonya, seperti sering bergonta-ganti pasangan, perilaku seks yang menyimpang seperti anal dan oral seks, dan menjaga kesehatan.
   Yang kedua adalah tes skrining tiap 3 tahun bagi yang sudah pernah berhubungan dapat berupa pap smear ataupun IVA, hingga cek strain HPV dengan PCR.

12. Apakah perlu dilakukan pap smear dulu sebelum vaksinasi HPV bagi yang sudah menikah?
   Pap smear dan vaksinasi HPV merupakan rekomendasi terpisah. Jangan sampai karena menunggu pap smear atau hasil pap smear kita menunda-nnda untuk mendapatkan vaksin HPV. Meskipun pada akhirnya nanti ternyata hasil pap smear menunjukkan adanya kelainan pre kanker, vaksin ini tidak akan menambah berat penyakit tersebut dan masih bisa melindungi dari strain lainnya, bahkan ada studi terbaru bahwa vaksin HPV dapat meregresi tingkat lesi pre kanker tersebut.

Saturday, February 28, 2015

PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN HEPATITIS A



PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN
VAKSIN Hepatitis A
YANG PERLU ANDA KETAHUI
Banyak Pernyataan Informasi Vaksinasi tersedia dalam bahasa Spanyol dan bahasa-bahasa lain. Lihat www.immunize.org/vis.

 

1.   Apa itu hepatitis A?
Hepatitis A adalah penyakit liver serius yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV ditemukan pada kotoran penderita hepatitis A.
Ini biasanya menyebar melalui kontak dekat dan kadang melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi HAV. Seseorang yang memiliki hepatitis A dapat dengan mudah menyebarkan penyakit kepada orang lain yang berada dalam satu rumah.
Hepatitis A dapat menyebabkan:
·    Penyakit seperti flu
·    Jaundice (kuning pada kulit dan mata, urin berwarna gelap)
·    Nyeri perut berat dan diare (pada anak-anak)
Orang-orang dengan hepatitis sering harus di rawat inap di rumah sakit (sekitar 1 orang di antara 5).
Dewasa dengan hepatitis A biasanya merasakan terlalu sakit untuk bekerja hingga mencapai sebulan.
Kadang, banyak orang meninggal sebagai akibat dari hepatitis A (sekitar 3 sampai dengan 6 kematian per 1.000 kasus).
Vaksin hepatitis A dapat mencegah hepatitis A.
2. Siapa yang Sebaiknya Mendapat Vaksin Hepatitis A dan Kapan?
SIAPA
Beberapa orang yang sebaiknya secara rutin divaksinasi hepatitis A:
·    Semua anak dengan usia antara ulang tahun pertama dan kedua (12 sampai dengan 23 bulan).
·    Seseorang yang berusia 1 tahun dan bepergian atau bekerja di negara dengan prevalensi hepatitis A tingkat menengah hingga tinggi, seperti lokasi di Amerika Tengah dan Selatan, Mexico, Asia (kecuali Jepang), Afrika, dan Eropa Timur. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.cdc.gov/travel .
·    Anak-anak dan remaja usia 2 hingga 18 tahun yang tinggal di daerah atau komunitas dimana vaksinasi rutin telah dilaksanakan karena tingginya insiden kasus.
·    Laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki
·    Orang-orang dengan penyalahgunaan obat.
·    Orang-orang dengan penyakit hati kronis.

·    Orang-orang yang dalam pengobatan dengan konsentrat faktor pembekuan.
·    Orang-orang yang bekerja dengan hewan primata yang terinfeksi HAV atau yang bekerja dengan HAV di laboratorium penelitian.
·    Anggota keluarga yang berencana mengadopsi anak, atau mengasuh anak adopsi yang baru saja masuk dari suatu negara yang dimana hepatitis A sering terjadi.
Beberapa orang mungkin mendapatkan vaksin hepatitis A pada situasi berikut ini (tanyakan pada dokter anda untuk informasi lebih lanjut):
·    Anak-anak atau remaja yang belum divaksin dalam komunitas dimana wabah hepatitis A sedang terjadi.
·    Orang-orang yang belum divaksin yang telah terpapar oleh virus hepatitis A.
·    Seseorang yang berusia 1 tahun atau lebih yang menginginkan perlindungan dari hepatitis A.
Vaksin hepatitis A tidak dilisensikan untuk anak berusia dibawah 1 tahun.
KAPAN
Untuk anak-anak, dosis pertama sebaiknya diberikan pada saat berusia 12 sampai dengan 23 bulan. Anak-anak yang belum divaksin sampai usia 2 tahun dapat divaksinasi pada kunjungan berikutnya.
Untuk orang-orang yang beresiko, rangkaian jadwal vaksinasi hepatitis A dapat dimulai ketika seseorang berharap untuk mendapat perlindungan atau beresiko terkena infeksi.
Untuk pelancong, paling baik dimulai rangkaian jadwal vaksinasi paling tidak satu bulan sebelum bepergian. (Beberapa mungkin masih mengahasilkan perlindungan jika vaksin diberikan pada saat atau berdekatan dengan tanggal keberangakatan).
Beberapa orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin sebelum bepergian, atau untuk seseorang yang mana vaksin mungkin tidak efektif, dapat diberikan suntikan yang disebut imunoglobulin (IG). IG memberikan perlindungan cepat tetapi sementara.
Dua dosis vaksin dibutuhkan untuk perlindungan jangka panjang. Kedua dosis ini diberi jarak minimal 6 bulan.
Vaksin hepatitis A kemungkinan dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya.
3. Beberapa Orang yang Sebaiknya Tidak Mendapat Vaksin Hepatitis A atau Sebaiknya Menunggu
·    Seseorang yang memiliki riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa dengan vaksin hepatitis A sebelumnya sebaiknya tidak diberikan vaksinasi hepatitis A.
·    Seseorang yang memiliki riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap salah satu komponen vaksin hepatitis A sebaiknya tidak diberikan vaksinasi hepatitis A.
·    Ceritakan pada dokter anda jika anda memiliki suatu alergi berat, termasuk alergi berat terhadap latex (bahan karet). Semua vaksin hepatits A mengandung tawas, dan beberapa vaksin hepatitis A mengandung 2-phenoxyethanol.
·    Seseorang yang sakit sedang hingga berat waktu  jadwal vaksinasi sebaiknya menunggu hingga membaik sebelum mendapatkan vaksin. Tanyakan kepada dokter anda. Orang-orang dengan sakit ringan biasanya tetap dapat menerima vaksinasi.
·    Ceritakan kepada dokter anda jika anda sedang hamil. Dikarenakan vaksin hepatitis A adana vaksin inaktif (mati), resiko terhadap wanita hamil dipercaya sangat kecil. Tetapi dokter dapat mempertimbangkan resiko secara teoritis dari vaksin dibanding kebutuhan akan perlindungan dari vaksin.

4. Apa resiko vaksin hepatitis A?
Vaksin itu seperti halnya suatu obat, terdapat kemungkinan menyebabkan masalah serius,seperti reaksi alergi berat. Resiko vaksin hepatitis A menyebabkan bahaya serius atau kematian kejadiannya teramat sangat kecil sekali.
Mendapatkan vaksinasi hepatitis A jauh lebih aman dibanding mendapatkan penyakitnya.
Masalah ringan
·   Peradangan pada tempat bekas suntikan (sekitar 1 di antara 2 orang dewasa, dan mencapai 1 di antara 6 anak)
·   Pusing (sekitar 1 di antara 6 orang dewasa dan 1 di antara 25 anak)
·   Berkurangnya nafsu makan (sekitar 1 di antara 12 anak)
·   Kelelahan (sekitar 1 di antara 14 anak)
Jika ini terjadi, biasanya akan berakhir setelah 1 atau 2 hari.
Masalah serius
·    Reaksi alergi serius, dalam beberapa menit atau beberapa jam setelah suntikan (sangat jarang terjadi).
5. Bagaimana Jika Terjadi Reaksi yang Parah?
 Apa yang harus saya amati?
 • Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi atau perubahan perilaku. Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat berupa kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung meningkat atau pening.
Apa yang harus saya lakukan?
Hubungi dokter atau langsung antarkan orang tersebut ke dokter.
Ceritakan kejadiannya pada dokter, termasuk tanggal dan jamnya, dan kapan vaksinasi tersebut diberikan.
Mintalah dokter Anda melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan laporan ini melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822-7967. VAERS hanya untuk pelaporan reaksi. Mereka tidak memberikan saran medis.

 6. Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
National Vaccine Injury Compensation Program (VICP) diciptakan pada tahun 1986. Bila Anda merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.

7. Bagaimana Saya Bisa Mengetahui Lebih Jauh?
• Bertanyalah pada dokter Anda.
• Teleponlah departemen kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
• Hubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC): − Teleponlah 1-800-232-4636 (1-800-CDC-INFO) atau − Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/vaccines




PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN HPV CERVARIX




PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN
VAKSIN HPV CERVARIX® YANG PERLU ANDA KETAHUI

Banyak Pernyataan Informasi Vaksinasi tersedia dalam bahasa Spanyol dan bahasa-bahasa lain. Lihat www.immunize.org/vis.

 
  (HUMAN
PAPILLOMAVIRUS)

1. Apa itu HPV?
Human papillomavirus genital/kelamin adalah penyebab tersering virus yang ditransmisikan melalui hubungan seksual di Amerika Serikat. Lebih dari setengah laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual telah terinfeksi dengan HPV dalam hidupnya.
Sekitar 20 juta orang Amerika saat ini terinfeksi, dan sekitar 6 juta lagi terinfeksi tiap tahunnya. HPV biasanya menyebar melalui kontak seksual.
Kebanyakan infeksi HPV tidak menimbulkan gejala, dan menghilang dengan sendirinya. Tetapi HPV dapat menyebabkan kanker leher rahim pada wanita. Kanker leher rahim adalah penyebab terbanyak kedua kematian akibat kanker pada wanita di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, sekitar 10.000 wanita menderita kanker leher rahim tiap tahunnya dan 4.000 di antaranya diperkirakan meninggal karenanya.
HPV juga terkait dengan beberapa kanker yang tidak sering terjadi, seperti kanker vagina dan bibir vagina pada wanita dan tipe-tipe kanker lainnya baik pada laki-laki maupun wanita. Infeksi ini juga dapat menyebabkan kutil kelamin dan kutil di tenggorokan.
Tidak terdapat pengobatan untuk infeksi HPV, tetapi beberapa masalah yang diakibatkannya dapat diobati.

2. Vaksin HPV: Mengapa Perlu Divaksinasi?
Vaksin HPV penting karena dapat mencegah kebanyakan kasus kanker leher rahim pada wanita, jika vaksin ini diberikan pada seseorang sebelum terpapar virus.
Proteksi dari vaksin HPV diharapkan berlangsung sepanjang hidup. Tetapi vaksinasi tidak menggantikan skrining kanker leher rahim. Para wanita sebaiknya tetap mendapatkan pemeriksaan Pap smear secara rutin.
Vaksin yang anda dapatkan adalah salah satu dari dua vaksin HPV yang dapat diberikan untuk mencegah kanker leher rahim. Vaksin ini hanya diberikan pada wanita.
Vaksin satunya dimungkinkan untuk diberikan baik kepada laki-laki maupun perempuan. Vaksin ini juga dapat mencegah kebanyakan kutil kelamin. Juga diketahui mencegah beberapa kanker vagina, vulva, dan anus.
3. Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksinasi HPV dan Kapan?
Vaksinasi rutin
Vaksin HPV direkomendasikan untuk wanita berusia 11 sampai dengan 12 tahun. Ini dapat diberikan kepada wanita mulai usia 9 tahun.
Kenapa vaksinasi HPV diberikan pada wanita usia ini?
Penting bagi wanita untuk mendapatkan vaksin HPV sebelum kontak seksual pertama mereka karena mereka tidak akan telah terpapar oleh human papillomavirus.
Ketika wanita telah terinfeksi dengan virus ini, vaksin mungkin tidak akan bekerja maksimal atau malah tidak berfungsi sama sekali.
Jadwal vaksinasi tertinggal
·   Vaksin juga direkomendasikan pada wanita usia 13 hingga 26 tahun yang belum mendapatkan 3 dosis ketika usia mereka lebih muda.
Vaksin HPV diberikan sebanyak 3 dosis berurutan
Dosis pertama: Saat ini
Dosis kedua: 1 sampai dengan 2 bulan setelah dosis pertama
Dosis ketiga: 6 bulan setelah dosis pertama
Tambahan dosis (booster) tidak direkomendasikan.
Vaksin HPV  dapat diberikan bersama dengan vaksin-vaksin lainnya.

4. Beberapa Orang Sebaiknya Tidak Mendapatkan Vaksinasi HPV atau Sebaiknya Menunggu
·   Seseorang yang memiliki riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap salah satu komponen vaksin HPV, atau riwayat vaksin HPV sebelumnya sebaiknya tidak diberikan vaksin HPV. Ceritakan kepada dokter anda jika seseorang yang akan mendapatkan vaksinasi memiliki riwayat alergi berat, termasuk alergi terhadap latex (bahan karet).
·   Vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk wanita hamil. Namun, vaksinasi HPV ketika hamil bukan alasan untuk melakukan terminasi kehamilan. Wanita yang sedang menyusui dapat diberikan vaksin.
     


Wanita yang mengetahui dia sedang hamil ketika mendapat vaksinasi HPV dianjurkan untuk menghubungi produsen vaksin HPV di bagian registri kehamilan di nomer 888-452-9622. Ini akan membantu kita untuk mengetahui bagaimana respon wanita hamil terhadap vaksin.
·   Orang-orang yang sakit ringan ketika direncanakan akan diberikan vaksinasi HPV tetap dapat divaksinasi. Orang-orang dengan sakit sedang hingga berat sebaiknya menunggu sampai mereka merasa lebih baik.

5. Apakah Resiko Dari Vaksin Ini?
Vaksin HPV ini sudah digunakan di seluruh dunia selama beberapa tahun dan telah diketahui aman.
Namun, suatu obat memungkinkan untuk menyebabkan suatu masalah serius, seperti reaksi alergi berat. Resiko dari suatu vaksin menyebabkan kecelakaan serius atau kematian kejadiannya sangat kecil.
Reaksi alergi yang mengancam nyawa dari suatu vaksin sangat jarang terjadi. Jika itu terjadi, hal itu akan terjadi hanya dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah vaksinasi.
Beberapa masalah ringan sampai sedang diketahui muncul dengan vaksinasi HPV. Hal ini tidak akan berlangsung lama dan akan sembuh dengan sendirinya.
·   Reaksi di tempat bekas suntikan:
o   Nyeri (sekitar 9 orang di antara 10)
o   Kemerahan atau bengkak (sekitar 1 orang di antara 2)
·   Reaksi ringan lainnya:
o   Demam sekitar 37.50C atau lebih (sekitar 1 orang di antara 8)
o   Pusing atau lemes (sekitar 1 orang di antara 2)
o   Mual, muntah, diare, atau nyeri abdomen (sekitar 1 orang di antara 4)
o   Nyeri otot atau sendi (sekitar 1 orang di antara 2)
·    Pingsan:
Episode pingsan yang singkat dan gejala yang terkait (seperti gerakan menyentak) dapat terjadi setelah suatu prosedur medis, termasuk vaksinasi. Duduk atau berbaring sekitar 15 menit setelah vaksinasi dapat membantu mencegah pingsan dan kecelakaan akibat terjatuh. Ceritakan kepada dokter anda jika pasien merasakan pusing atau terjadi perubahan penglihatan atau telinga berdenging. Seperti semua vaksin, vaksin HPV akan selalu dimonitor untuk kejadian yang tidak terduga dan kejadian beratnya.
6. Bagaimana Jika Terjadi Reaksi yang Parah?
Apa yang harus saya amati?
·   Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi, reaksi alergi berat atau perubahan perilaku.
·   Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat berupa kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung meningkat atau pening. Hal ini akan dimulai dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah vaksinasi.
Apa yang harus saya lakukan?
Jika anda berpikir itu adalah reaksi alergi berat atau keadaan gawat lainnya hubungi ambulans atau antarkan bayi anda ke rumah sakit terdekat.
Setelah itu, reaksi tersebut sebaiknya dilaporkan ke  Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Mintalah dokter Anda melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan laporan ini melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822-7967. VAERS hanya untuk pelaporan reaksi. Mereka tidak memberikan saran medis.

 7. Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
National Vaccine Injury Compensation Program (VICP) diciptakan pada tahun 1986. Bila Anda merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.

8. Bagaimana Saya Bisa Mengetahui Lebih Jauh?
• Bertanyalah pada dokter Anda.
• Teleponlah departemen kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
• Hubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC): − Teleponlah 1-800-232-4636 (1-800-CDC-INFO) atau − Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/vaccines