Saat ini angka kejadian infeksi Hepatitis B masih cukup mencemaskan. Seperti telah disebutkan pada artikel sebelumnya bahwa di Indonesia berdasarkan hasil dari Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 diketahui memiliki angka kejadian hepatitis 1 diantara 100 orang, dimana 21,8% nya karena infeksi hepatitis B. Berarti kejadian infeksi hepatitis B di Indonesia sekitar 1 diantara 400 orang. Bisa dibayangkan jika kita sedang berkumpul dengan 400 orang maka salah satunya adalah penderita hepatitis B. Angka kejadian ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan data Riskesdas tahun 2007. Riskesdas ini dikeluarkan langsung oleh Depkes RI, jadi data yang ada di dalamnya bukanlah data yang sembarangan.
Penularannya pun sangat mudah. Bahkan melalui pisau cukur dan sikat gigi yang terkontaminasi dari darah atau cairan selaput lendir seperti dari mulut penderita. Lebih mengerikan lagi, virus ini mampu bertahan hidup di luar tubuh hingga minimal 7 hari. Bayangkan ketika Anda sedang cukur di tempat cukur dan kita tidak tahu siapa saja yang juga cukur dan menggunakan pisau cukur yang sama selama 7 hari sebelumnya.
Kemudian, bagaimana dengan di Jogja? Yogyakarta memiliki angka kejadian hepatitis sedikit di bawah level nasional. Hal ini dikarenakan...
No comments:
Post a Comment